Beranda | Artikel
Cara Hidup Berkah dan Bahagia – Syaikh Saad al-Khatslan #NasehatUlama
20 jam lalu

Ada yang bertanya, “Bagaimana cara seseorang dapat meraih keberkahan dalam hidupnya?”

Keberkahan adalah anugerah yang luar biasa. Pengaruh keberkahan dapat dirasakan manusia pada semua aspek kehidupannya.

Ia dapat merasakan pengaruh keberkahan pada kesehatannya.

Ia dapat merasakan pengaruh keberkahan pada waktunya.

Ia dapat merasakan pengaruh keberkahan pada keharmonisan rumah tangganya.

Ia dapat merasakan pengaruh keberkahan pada hartanya.

Ia dapat merasakan pengaruh keberkahan pada anak keturunannya.

Ia juga dapat merasakan pengaruh keberkahan pada ilmunya.

Jadi, keberkahan mencakup segala aspek kehidupan.

Di antara sebab terbesar turunnya keberkahan adalah yang Allah Ta’ala sebutkan dalam firman-Nya:

“Sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi…” (QS. al-Anfal: 96).

Keimanan dan ketakwaan adalah salah satu sebab terbesar turunnya keberkahan.

Jadi, ketakwaan kepada Allah ‘Azza wa Jalla adalah sebab turunnya keberkahan.

Oleh sebab itu, Allah berfirman, “Barang siapa bertakwa kepada Allah, Dia akan memberinya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka…” (QS. at-Talaq: 2-3).

“…Barang siapa bertakwa kepada Allah, maka Dia memberi kemudahan pada urusannya.” (QS. at-Talaq: 4).

“…Barang siapa bertakwa kepada Allah, maka Dia akan menghapus dosa-dosanya dan mengagungkan pahalanya.” (QS. at-Talaq: 5).

Jadi, ketakwaan kepada Allah adalah salah satu sebab terbesar turunnya keberkahan.

Selain itu, seorang Muslim harus berdoa memohon keberkahan kepada Allah. Perkara ini banyak dilalaikan orang.

Mintalah kepada Allah agar melimpahkan berkah kepadamu.

Memberimu berkah pada kesehatanmu.

Memberimu berkah pada waktumu.

Memberimu berkah pada pasanganmu.

Memberimu berkah pada anak-anakmu.

Memberimu berkah pada hartamu.

Memberimu berkah pada ilmumu.

Memberimu berkah pada segala hal.

Berdoa kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar mendapat limpahan berkah.

Jika keberkahan terlimpah pada sesuatu, maka seorang insan akan mendapat banyak manfaat darinya.

Apabila Allah memberi keberkahan pada harta, maka pemiliknya akan mendapat manfaat besar darinya.

Namun, ketika keberkahan dicabut dari harta itu, ia akan cepat habis.

Demikian juga pada waktu. Apabila Allah memberi keberkahan pada waktu seseorang, maka ia dapat menyelesaikan banyak urusan. Namun, ketika keberkahan dicabut dari waktu itu, maka waktu akan berlalu begitu saja tanpa ia bisa menyelesaikan urusan yang signifikan.

Demikian juga pada hal-hal lainnya.

Oleh karena itu, seorang Muslim harus berdoa meminta keberkahan kepada Allah Ta’ala dan memperbanyak doanya itu supaya Allah memberkahinya.

Sebagai contoh, apabila Allah memberi keberkahan pada kesehatan seseorang, maka kesehatannya terjaga, terbebas dari berbagai penyakit, dan sehat sepenuhnya.

Apabila Allah memberikan keberkahan pada anak-anak seseorang, maka ia akan merasakan kebaikan dari mereka.

Hatinya pun tenang saat menyaksikan kesalehan dan kasih sayang mereka.

Apabila Allah memberi keberkahan pada harta seseorang, maka ia akan mendapat banyak manfaat dari hartanya itu.

Sedangkan jika keberkahan dicabut dari harta itu, ia akan cepat habis, tanpa diketahui ke mana ia dibelanjakan.

Apabila Allah Ta’ala memberi keberkahan pada ilmu seseorang, maka ilmunya akan luas pengaruh dan manfaatnya. Begitulah seterusnya.

Oleh sebab itu, hendaklah seorang Muslim banyak berdoa memohon kepada Allah Ta’ala agar mendapat keberkahan.

====

هَذَا سَائِلٌ يَقُولُ كَيْفَ يَحْصُلُ الْإِنْسَانُ عَلَى الْبَرَكَةِ فِي حَيَاتِهِ؟

الْبَرَكَةُ شَيْءٌ عَظِيمٌ يَجِدُ الْإِنْسَانُ آثَارَهَا عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فِي حَيَاتِهِ

يَجِدُ آثَارَ الْبَرَكَةِ عَلَى صِحَّتِهِ

يَجِدُ آثَارَ الْبَرَكَةِ عَلَى وَقْتِهِ

يَجِدُ آثَارَ الْبَرَكَةِ عَلَى اسْتِقْرَارِهِ الْأُسَرِيِّ

يَجِدُ آثَارَ الْبَرَكَةِ عَلَى مَالِهِ

يَجِدُ آثَارَ الْبَرَكَةِ عَلَى أَوْلَادِهِ

يَجِدُ آثَارَ الْبَرَكَةِ عَلَى عِلْمِهِ

فَالْبَرَكَة تَشْمَلُ كُلَّ شَيْءٍ

وَمِنْ أَعْظَمِ أَسْبَابِ حُلُولِ الْبَرَكَةِ مَا ذَكَرَهُ اللَّهُ تَعَالَى فِي قَوْلِهِ

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

الْإِيْمَانُ وَالتَّقْوَى مِنْ أَعْظَمِ أَسْبَابِ الْبَرَكَةِ

فَتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ سَبَبٌ لِلْبَرَكَةِ

وَلِذَلِكَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا

فَتَقْوَى اللَّهِ سُبْحَانَهُ مِنْ أَعْظَمِ أَسْبَابِ حُلُولِ الْبَرَكَةِ

كَذَلِكَ أَيْضًا أَنْ يَسْأَلَ الْمُسْلِمُ رَبَّهُ الْبَرَكَةَ وَهَذَا الْمَعْنَى يَغْفَلُ عَنْهُ بَعْضُ النَّاسِ

تَسْأَلِ اللَّهَ أَنْ يُبَارِكَ لَكَ

يُبَارِكَ لَكَ فِي صِحَّتِكَ

يُبَارِكَ لَكَ فِي وَقْتِكَ

يُبَارِكَ لَكَ فِي أَهْلِكَ

يُبَارِكَ لَكَ فِي أَوْلَادِكَ

يُبَارِكَ لَكَ فِي مَالِكَ

يُبَارِكَ لَكَ فِي عِلْمِكَ

يُبَارِكَ لَكَ فِي كُلِّ شَيْءٍ

تَدْعُو اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ بِالْبَرَكَةِ

الْبَرَكَةُ إِذَا حَلَّتْ فِي شَيْءٍ فَإِنَّ الْإِنْسَانَ يَنْتَفِعُ بِهِ كَثِيْرًا

الْمَالُ عِنْدَمَا يُبَارِكُ اللَّهُ تَعَالَى فِيهِ يَنْتَفِعُ بِهِ الْإِنْسَانُ انْتِفَاعًا كَبِيْرًا

لَكِنْ عِنْدَمَا تُنْزَعُ مِنْهُ الْبَرَكَةُ يَذْهَبُ بِسُرْعَةٍ

وَهَكَذَا أَيْضًا الْوَقْتُ عِنْدَمَا يُبَارِكُ اللَّهُ تَعَالَى فِي الْوَقْتِ يُنْجِزُ الْإِنْسَانُ فِيهِ إِنْجَازَاتٍ كَثِيرَةً لَكِنْ عِنْدَمَا تُنْزَعُ الْبَرَكَةُ مِنَ الْوَقْتِ يَمْضِي الْوَقْتُ عَلَى الْإِنْسَانِ وَمَا أَنْجَزَ شَيْئًا يُذْكَرُ

وَهَكَذَا فِي بَقِيَّةِ الْأُمُورِ

فَعَلَى الْمُسْلِمِ أَنْ يَسْأَلَ اللَّهَ تَعَالَى الْبَرَكَةَ وَأَنْ يُكْثِرَ مِنْ هَذَا الدُّعَاءِ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُبَارِكُ لَهُمْ

فَمَثَلًا إِذَا بَارَكَ اللَّهُ تَعَالَى لِلْإِنْسَانِ فِي صِحَّتِهِ اسْتَقَرَّتْ صِحَّتُهُ وَسَلِمَ مِنْ أَمْرَاضٍ كَثِيرَةٍ وَعُوفِيَ

إِذَا بَارَكَ اللَّهُ لِلْإِنْسَانِ فِي أَوْلَادِهِ انْتَفَعَ بِهِمْ

وَقَرَّتْ عَيْنُهُ بِصَلَاحِهِمْ وَبِرِّهِمْ

إِذَا بَارَكَ اللَّهُ لِلْإِنْسَانِ فِي مَالِهِ فَإِنَّهُ يَنْتَفِعُ بِمَالِهِ انْتِفَاعًا كَبِيْرًا

بَيْنَمَا لَوْ نُزِعَتِ الْبَرَكَةُ مِنْهُ يَرَى أَنَّ هَذَا الْمَالَ يَذْهَبُ بِسُرْعَةٍ وَلَا يَدْرِي أَيْنَ ذَهَبَ

إِذَا بَارَكَ اللَّهُ تَعَالَى لِلْإِنْسَانِ فِي عِلْمِهِ فَإِنَّ عِلْمَهُ يَعْظُمُ أَثَرُهُ وَنَفْعُهُ وَهَكَذَا

فَعَلَى الْمُسْلِمِ أَنْ يُكْثِرَ مِنْ سُؤَالِ اللَّهِ تَعَالَى الْبَرَكَةَ


Artikel asli: https://nasehat.net/cara-hidup-berkah-dan-bahagia-syaikh-saad-al-khatslan-nasehatulama/